serangan rudal oleh militer Yaman di wilayah yang diduduki oleh Zionis dengan rudal "Palestina 2" mengejutkan kalangan keamanan rezim dan menimbulkan pertanyaan serius tentang efektivitas sistem pertahanan mahal Israel dan Amerika Serikat.
Rudal Yaman menembus sistem pertahanan paling canggih
Serangan rudal yang berhasil oleh militer Yaman di Bandara Ben Gurion yang strategis dianggap sebagai titik balik dalam perimbangan keamanan di kawasan. Sumber-sumber berbahasa Ibrani telah mengonfirmasi bahwa rudal balistik Yaman mengenai sasaran meskipun sistem "Arrow 3" Israel dan "THAAD" Amerika telah diaktifkan.
Analis militer Israel Yossi Yehoshua mengakui dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Yediot Aharonot, Baik sistem Arrow maupun THAAD Amerika gagal mencegat rudal balistik canggih milik Militer Yaman.
Pembatalan Penerbangan Internasional hingga Rapat Kabinet Darurat Perang
Setelah Angkatan Bersenjata Yaman melancarkan serangan rudal ke wilayah yang diduduki oleh Zionis, puluhan maskapai penerbangan internasional dengan cepat membatalkan penerbangan mereka ke Tel Aviv. Pada saat yang sama, Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat keamanan dan militer. Sumber-sumber berbahasa Ibrani melaporkan "kepanikan yang luas" di antara para pejabat rezim.
Mengapa sistem senilai miliaran dolar itu gagal?
Rezim Zionis menghabiskan miliaran dolar setiap tahunnya untuk mengembangkan sistem pertahanan seperti Iron Dome, David's Sling, dan Arrow. Namun, para ahli percaya bahwa teknologi rudal Yaman yang mampu menghindari radar, kesalahan manusia dalam operasi intersepsi, dan kejenuhan sistem pertahanan karena ancaman multi-front merupakan beberapa alasan kegagalan sistem ini. Seorang sumber militer Israel mengatakan kepada surat kabar Ma'ariv, Yaman telah menjadi pemain yang tidak dapat diprediksi.
Dampak strategis; keraguan membeli sistem Israel dan krisis kepercayaan pada sistem Amerika
Kegagalan sistem pertahanan Israel dapat menimbulkan konsekuensi yang luas, termasuk dampak pada kontrak ekspor militer dan krisis kepercayaan pada sistem Amerika.
Masa Depan Tensi, Yaman peringatkan serangan Lebih Luas dan kebuntuan Israel
Yahya Saree, Juru Bicara Militer Yaman memperingatkan bahwa "operasi yang paling menakjubkan belum datang".
Analis Israel percaya bahwa rezim tersebut memiliki pilihan yang terbatas untuk menanggapi Yaman karena jarak 2.000 kilometer antara Israel dan Yaman membuat serangan udara menjadi mahal dan tidak efektif.
Namun, pengalaman Amerika Serikat yang tidak berhasil dalam serangan baru-baru ini di Yaman telah menunjukkan bahwa strategi ini tidak efektif. Serangan rudal Yaman terhadap Ben Gurion bukan hanya operasi militer yang berhasil, tetapi juga gempa bumi dalam strategi keamanan rezim Zionis dan Amerika Serikat.
Peristiwa tersebut membuktikan bahwa teknologi Barat senilai miliaran dolar rentan terhadap tekad Front Perlawanan Rakyat Yaman. Sekarang, kalangan keamanan Israel dihadapkan pada pertanyaan mendasar ini, Jika rudal Yaman melewati sistem kami, apa yang akan kami lakukan terhadap serangan yang lebih luas?(sl)
Your Comment